Analisis Faktor-Faktor Penentu Penggunaan Chatbot AIDalam Lingkungan Hybrid Learning

Authors

  • Kurnia Wahyu Prima Universitas Negeri Makassar, Jl. Mallengkeri Raya, Parang Tambung, 90224, Sulawesi Selatan, Indonesia Author
  • Devi Miftahul Jannah Universitas Negeri Makassar, Jl. Mallengkeri Raya, Parang Tambung, 90224, Sulawesi Selatan, Indonesia Author
  • Aprilianti Nirmala S Universitas Negeri Makassar, Jl. Mallengkeri Raya, Parang Tambung, 90224, Sulawesi Selatan, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.61220/iaej.v2i2.252

Keywords:

Chatbot AI, Hybrid Learning , Pendidikan Digital

Abstract

Pendidikan di era digital semakin kompleks, mendorong penerapan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran. Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah Artificial Intelligence (AI), khususnya dalam bentuk chatbot. Penelitian ini mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan chatbot AI dalam lingkungan hybrid learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memberikan penilaian positif terhadap peran chatbot dalam mempermudah akses informasi dan mendukung berbagi pengetahuan. Namun, beberapa responden mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kualitas respons chatbot, terutama dalam memahami pertanyaan yang diajukan. Faktor-faktor seperti kegunaan (usability), kepercayaan (trust), persepsi manfaat (perceived usefulness), dan pengaruh sosial tetap menjadi aspek penting, meskipun memerlukan penyesuaian dalam konteks hybrid learning. Analisis deskriptif menunjukkan mayoritas responden memberikan umpan balik positif terhadap fungsi chatbot, dengan tingkat kepuasan tinggi sesuai ekspektasi. Namun, keterbatasan pada input data dan pemahaman bahasa manusia yang kompleks menjadi tantangan utama. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun chatbot dianggap mampu memenuhi kebutuhan mahasiswa, peningkatan kualitas respons tetap diperlukan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya institusi pendidikan untuk merancang strategi integrasi chatbot yang lebih efektif, dengan mempertimbangkan keterbatasan yang teridentifikasi. Keterbatasan ukuran sampel dalam penelitian ini membatasi generalisasi hasil, sehingga penelitian lanjutan disarankan untuk menggali lebih dalam faktor-faktor adopsi teknologi digital menggunakan pendekatan kualitatif. Kesimpulannya, chatbot AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa, tetapi perlu dilakukan perbaikan untuk memastikan respons yang lebih berkualitas dan adaptif terhadap dinamika pembelajaran yang kompleks.

References

[1] S. Khan, et al., “Sustainable use of AI-based chatbots for educational purposes using a hybrid SEM-ANN approach,” Interactive Learning Environments, pp. 1–20, 2022. [Online]. Available: https://doi.org/10.1080/10494820.2022.2075014.

[2] Y. Anggraini, “Persepsi guru terhadap penggunaan chatbot sebagai media pembelajaran bahasa Inggris,” 2022.

[3] K. N. Cahyo and E. Riana, “Perancangan sistem informasi pengelolaan kuesioner pelatihan pada PT Brainmatics Cipta Informatika,” Jurnal, vol. 1, no. 1, 2019.

[4] G. Guntoro, L. Costaner, and L. Lisnawita, “Aplikasi chatbot untuk layanan informasi dan akademik kampus berbasis Artificial Intelligence Markup Language (AIML),” Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, vol. 11, no. 2, pp. 291–300, 2020. [Online]. Available: https://doi.org/10.31849/digitalzone.v11i2.5049.

[5] E. Indrayani, “Pengelolaan sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK),” Jurnal, vol. 12, no. 1, 2011.

[6] D. Joycehana, F. A. Kartagama, and R. A. Ramadhan, “Penggunaan Artificial Intelligence (AI) chatbot untuk membantu mahasiswa ITERA dalam menyelesaikan tugas,” Jurnal, n.d.

[7] M. J. Maulana and C. Darmawan, “Penggunaan ChatGPT dalam pendidikan berdasarkan perspektif etika akademik,” Jurnal, vol. 10, 2023.

[8] Y. Nugraha, Y. Masnita, and K. Kurniawati, “Peran responsiveness chatbot artificial intelligence dalam membentuk customer satisfaction,” Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, vol. 20, no. 3, pp. 143–158, 2022. [Online]. Available: https://doi.org/10.29259/jmbs.v20i3.18528.

[9] A. Nurdini, “‘Cross-sectional vs longitudinal’: pilihan rancangan waktu dalam penelitian perumahan permukiman,” Jurnal, vol. 34, no. 1, n.d.

[10] A. Raup, et al., “Deep learning dan penerapannya dalam pembelajaran,” JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, vol. 5, no. 9, pp. 3258–3267, 2022. [Online]. Available: https://doi.org/10.54371/jiip.v5i9.805.

[11] A. Rijali, “Analisis data kualitatif,” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, vol. 17, no. 33, pp. 81–90, 2019. [Online]. Available: https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374.

[12] S. Sugiono, “Pemanfaatan chatbot pada masa pandemi COVID-19: kajian fenomena society 5.0,” Jurnal, vol. 22, no. 2, 2021.

[13] T. Wijaya, et al., “Membangun aplikasi chatbot berbasis web pada CV. Unomax Indonesia,” KALBISCIENTIA Jurnal Sains dan Teknologi, vol. 6, no. 2, p. 110, 2020. [Online]. Available: https://doi.org/10.53008/kalbiscientia.v6i2.45.

Downloads

Published

2025-05-25

Issue

Section

Articles

How to Cite

Analisis Faktor-Faktor Penentu Penggunaan Chatbot AIDalam Lingkungan Hybrid Learning. (2025). Innovation and Applied Education Journal, 2(2), 94-103. https://doi.org/10.61220/iaej.v2i2.252