Analisis Tingkat Adopsi Teknologi Digital Dalam Model Blended Learning Di Perguruan Tinggi di Kota Makassar

Authors

  • A Rayhan Atillah Universitas Negeri Makassar Author
  • Nur Muhammad Universitas Negeri Makassar Author
  • Lilis Syahreni Universitas Negeri Makassar Author

Keywords:

Adopsi teknologi digital, blended learning, keakraban alat digital, hambatan penggunaan, manfaat teknologi

Abstract

Penelitian ini didasari oleh perkembangan pesat teknologi digital yang telah mengubah paradigma pembelajaran, terutama di tingkat perguruan tinggi. Blended learning, sebuah model pembelajaran yang semakin populer, mengintegrasikan metode pengajaran tradisional dengan teknologi digital, menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif, fleksibel, dan efektif. Mahasiswa di perguruan tinggi juga memiliki harapan akan integrasi teknologi dalam pembelajaran, menginginkan aksesibilitas yang lebih besar terhadap pembelajaran. Teknologi digital memungkinkan mahasiswa untuk mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, memberikan kebebasan dan fleksibilitas dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis tingkat adopsi teknologi digital dalam model blended learning di perguruan tinggi guna memenuhi tuntutan mahasiswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

References

[1] Hikmah, A. N., & Chudzaifah, I. (2020). Blanded Learning: Solusi Model Pembelajaran Pasca Pandemi Covid-19. Al-Fikr: Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), 83–94.

[2] Khairunnisa, A. (2022). Model Blended Learning dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Blended Learning, 1(1), 9–22.

[3] Lazar IM, Panisoara G, Panisoara IO (2020) Digital technology adoption scale in the blended learning context in higher education: Development, validation and testing of a specific tool. PLoS ONE 15(7): e0235957. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0235957

[4] Lund, B. (2021). The questionnaire method in systems research: an overview of sample sizes, response rates and statistical approaches utilized in studies. Vine Journal of Information and Knowledge Management Systems, 53(1), 1-10. https://doi.org/10.1108/vjikms-08-2020-0156

[5] Notoatmodjo, Soekidjo (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

[6] Victoria, A., Mustafa, P. S., & Ardiyanto, D. (2021). Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga berbasis Blended Learning di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(2), 170–183.

[7] Wijaya, I. M. K. (2013). Pengetahuan, Sikap dan Motivasi terhadap Keaktifan Kader dalam Pengendalian Tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 137-144. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas

[8] Yunarti, S., Wijayanti, W., & Harmaningsih, D. (2022). Model Blended Learning & Hybrid Learning Untuk Keberhasilan Transformasi Digital Menuju Smart Society. IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 6(3), 76–86.

[9] Zeb, A., Ali, M., Baig, R., & Rahman, S. (2019). Pre-operative anxiety in patients at tertiary care hospital Peshawar Pakistan. South Asian Research Journal of Nursing and Healthcare, 01(01), 26-30. https://doi.org/10.36346/sarjnhc.2019.v01i01.004

Downloads

Published

2025-10-10

Issue

Section

Articles

How to Cite

Analisis Tingkat Adopsi Teknologi Digital Dalam Model Blended Learning Di Perguruan Tinggi di Kota Makassar. (2025). Innovation and Applied Education Journal, 4(2), 55-61. https://journal.lontaradigitech.com/index.php/IAEJ/article/view/1060