DINAMIKA POLITIK TIMUR TENGAH: PENGARUH PERANG ENAM HARI TERHADAP GEOPOLITIK ASIA BARAT DAYA (1967)
Abstract
Perang Enam Hari, juga disebut sebagai Perang Arab-Israel tahun 1967, adalah konflik bersenjata antara Israel dan menyatukan empat negara Arab: Yordania, Mesir, Irak, dan Suriah. Kemenangan cepat Israel dalam konflik ini tidak hanya memperluas wilayahnya, tetapi juga menimbulkan ketegangan yang mendalam antara Israel dan negara-negara Arab, serta memperburuk situasi bagi rakyat Palestina yang terpaksa menghadapi kenyataan baru pasca-perang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak dari Perang Enam Hari tahun 1967 terhadap dinamika politik dan perubahan geopolitik di kawasan Asia Barat Daya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yakni pengumpulan sumber data melalui studi literatur untuk pencarian makna, pengertian, dan deskripsi tentang suatu fenomena. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak dari Perang Enam Hari tahun 1967 terhadap dinamika politik dan perubahan geopolitik di kawasan Asia Barat Daya adalah perubahan geopolitik dimana Israel berhasil merebut sejumlah wilayah strategis dari negara-negara Arab yang terlibat, termasuk Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir, Tepi Barat beserta Yerusalem Timur dari Yordania, serta Dataran Tinggi Golan dari Suriah, pengaruh pada politik regional, meningkatnya keterlibatan kekuatan global, perubahan strategi diplomasi dan militer dimana negara-negara Arab, terutama Mesir, mulai lebih memprioritaskan upaya diplomatik untuk mengembalikan wilayah yang hilang.