Pengaruh Kebijakan Luar Negeri Amerika di Timur Tengah Pasca Perang Dingin (1991-2001)

Authors

  • M.Rasyid Ridha Universitas Negeri Makassar Author
  • Noventus Marianto Pati Ritan Universitas Negeri Makassar Author
  • Asmunandar Universitas Negeri Makassar Author

Keywords:

Amerika Serikat, Perang Dingin, Timur Tengah

Abstract

Artikel ini membahas pengaruh kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah setelah Perang Dingin, khususnya pada periode 1991-2001. Setelah runtuhnya Uni Soviet, AS muncul sebagai kekuatan dominan global yang berusaha membentuk tatanan baru di Timur Tengah melalui intervensi militer, dukungan terhadap rezim tertentu, dan keterlibatan dalam proses perdamaian Israel-Palestina. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif untuk mengeksplorasi dampak kebijakan AS terhadap dinamika politik, ekonomi, dan sosial di Timur Tengah, serta respons masyarakat internasional terhadapnya. Kebijakan AS di kawasan ini, yang melibatkan penekanan pada keamanan energi dan stabilitas regional, telah menciptakan ketegangan yang berkelanjutan dan memicu berbagai konflik baru. Contoh penting adalah keterlibatan AS dalam Perang Teluk pada 1991, yang memperkuat pengaruhnya di Timur Tengah namun juga menyebabkan instabilitas politik di Irak akibat sanksi ekonomi yang berat. AS juga berperan aktif dalam proses perdamaian antara Israel dan Palestina, seperti yang terlihat pada Konferensi Madrid dan Perjanjian Oslo, meskipun upaya ini diwarnai oleh tantangan politik yang besar. Artikel ini menggambarkan kompleksitas hubungan internasional dan pengaruh hegemonik AS di kawasan, yang membawa dampak jangka panjang pada stabilitas Timur Tengah dan interaksi dengan komunitas global.

Downloads

Published

2024-11-14

Issue

Section

Articles