Improving Digital Literacy to Prevent Hoaxes in the Visually Impaired
Peningkatan Literasi Digital untuk Mencegah Hoax pada Disabilitas Netra
DOI:
https://doi.org/10.61220/jsipakatau.v1i5.2424Keywords:
Digital Literacy, Prevent Hoax, Visual ImpairmentAbstract
This Community Service Activity was carried out at the Yapti Makassar Special School (SLB-A Yapti Makassar) by the Digital Business Study Program Service Team, FEB-Makassar State University. Some of the problems faced by partners include a lack of literacy for blind people so that hoaxes spread easily and a lack of independence for blind people in accessing information from various sources. The service method used is the implementation of outreach activities to increase the spirit of digital literacy among the visually impaired so that the spread of hoaxes can be prevented. The activity participants were twelve people with visual disabilities who were currently studying at SLB-A Yapti Makassar. The results achieved from this activity include (1) increased enthusiasm for digital literacy among the visually impaired, (2) increased independence in accessing literacy around them, (3) the ability to distinguish between hoaxes and information and data.
Abstrak
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini dilaksanakan pada Sekolah Luar Biasa Yapti Makassar (SLB-A Yapti Makassar) oleh Tim Pengabdi Program Studi Bisnis Digital, FEB-Universitas Negeri Makassar. Beberapa permasalahan yang dihadapi mitra diantaranya kurangnya literasi disabilitas netra sehingga penyebaran hoax mudah terjadi serta kurangnya kemandirian disabilitas netra dalam mengakses informasi dari berbagai sumber. Metode pengabdian yang dilakukan adalah pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan semangat literasi digital dikalangan disabilitas netra agar penyebaran hoax dapat dicegah. Peserta kegiatan sebanyak dua belas orang disabilitas netra yang sementara menempuh pendidikan di SLB-A Yapti Makassar. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini diantaranya (1) meningkatnya semangat untuk melakukan literasi digital dikalangan disabilitas netra, (2) meningkatnya kemandirian mengakses literasi yang ada di sekitar, (3) kemampuan membedakan hoax dengan informasi serta data.
References
Arikunto Suharsimi. (2021). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan: Vol. Edisi 3 (III). PT Bumi Aksara. https://books.google.co.id/books?id=j5EmEAAAQBAJ&lpg=PA1&ots=6uBHLcqO1H&dq=evaluasi%20pendidikan&lr&hl=id&pg=PR4#v=onepage&q=evaluasi%20pendidikan&f=false
Hamzah, A., & Basuki, U. J. (2022). Peningkatan Literasi Digital untuk Mencegah Penyebaran Hoax bagi Guru SDN Teruman Bantul. Abdiformatika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Informatika, 2(2), 92–97. https://doi.org/10.25008/abdiformatika.v2i2.168
Mandasari, N. F., Ashdaq, M., & Aris, V. (2023). Perancangan Website Bisnis Pada Siswa Madrasah Di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Beru’-Beru’: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 141–148.
Rizki Sabrina, A. (2018). LITERASI DIGITAL SEBAGAI UPAYA PREVENTIF MENANGGULANGI HOAX. COMMUNICARE: Journal of Communication Studies, 5(2).
Watrianthos, R., Mustapa Harahap, J., Sri Ayu Ramadhana, R., & Fauzi Romadhon Marpaung, M. (2022). Literasi Digital Bagi Siswa MTS Ar-Royan Pangkatan Untuk Mencegah Hoax di Sosial Media. REKA KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Pelatihan , 1. https://doi.org/10.26760/rekakarya.v1i2.145-150
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Muhammad Ashdaq, Syamsu Alam, Valentino Aris, Muhammad Taufik, Andi Ruslan, Muhammad Jamil (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.