Pengembangan Sistem Monitoring Kualitas Udara Dalam Ruangan Berbasis IoT dengan Sensor MQ-135 dan DHT22
Keywords:
Kualitas Udara, Internet of Things (IoT), Sensor MQ-135, DHT22, TelegramAbstract
Kualitas udara dalam ruangan yang buruk dapat berdampak serius pada kesehatan dan kenyamanan penghuni. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring kualitas udara berbasis IoT menggunakan sensor MQ-135 dan DHT22 yang mampu memberikan data real-time dan notifikasi melalui bot Telegram. Metode yang digunakan adalah model pengembangan Waterfall dengan tahapan analisis kebutuhan, perancangan sistem, pengkodean, perakitan perangkat keras, dan pengujian sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini dapat memantau kondisi udara secara akurat, memberikan notifikasi "baik" atau "buruk" berdasarkan data dari sensor, serta memudahkan pengguna memantau kualitas udara melalui Telegram. Data real-time meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas udara dalam ruangan, sekaligus menawarkan solusi berbasis teknologi yang efisien dan terjangkau. Penelitian ini berimplikasi pada penerapan IoT untuk mendukung pengelolaan kualitas udara yang lebih baik di berbagai lingkungan.
References
[1] Novelan, "Sistem Monitoring Kualitas Udara Dalam Ruangan Men.pdf," 2020.
[2] G. C. Ulaan, V. C. Poekoel, and A. H. J. Ontowirjo, "Indoor Air Quality Monitoring System," Sensors, vol. 17, no. 1, 2022.
[3] R. Purbakawaca and S. A. Fauzan, "Rancang Bangun Sistem Pemantauan Kualitas Udara Dalam Ruangan Berbiaya Rendah Berbasis IoT," Talentasipil, vol. 5, no. 1, p. 118, Feb. 2022, doi: 10.33087/talentasipil.v5i1.104.
[4] H. Kusumah, I. Handayani, and P. Susilo, "Prototipe Monitoring Kualitas Udara Ruangan Berbasis Awan Adafruit SGP30 Air Quality Sensor," TMJ, vol. 3, no. 1, pp. 121–132, Aug. 2018, doi: 10.33050/tmj.v3i1.460.
[5] J. Saini, M. Dutta, and G. Marques, "Indoor Air Quality Monitoring Systems Based on Internet of Things: A Systematic Review," IJERPH, vol. 17, no. 14, p. 4942, Jul. 2020, doi: 10.3390/ijerph17144942.
[6] R. H. Pratiwi et al., KESEHATAN LINGKUNGAN, CV Widina Media Utama, Bandung, 2022.
[7] A. A. Rosa, B. A. Simon, and K. S. Lieanto, "Sistem Pendeteksi Pencemar Udara Portabel Menggunakan Sensor MQ-7 dan MQ-135."
[8] Universitas Sangga Buana, N. Lestari, H. Suwanto, R. Gunawan, and Universitas Sangga Buana, "SISTEM PEMANTAUAN KUBIKEL TEGANGAN MENENGAH BERBASIS INTERNET OF THINGS," Infotronik, vol. 5, no. 1, pp. 37–42, Jun. 2020, doi: 10.32897/infotronik.2020.5.1.5.
[9] L. Sherrell, "Waterfall Model," in Encyclopedia of Sciences and Religions, A. L. C. Runehov and L. Oviedo, Eds., Dordrecht: Springer Netherlands, 2013, pp. 2343–2344, doi: 10.1007/978-1-4020-8265-8_200285.
[10] D. R. Kristiyanti, A. Wijayanto, and A. Aziz, "Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Budidaya Jamur Tiram Berbasis Internet of Things Menggunakan MQTT dan Telegram BOT," ATASI, vol. 1, no. 1, pp. 61–73, Jun. 2022, doi: 10.30872/atasi.v1i1.60.
[11] B. Satria, "IoT Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara dengan Node MCU ESP8266," Sudo J. Teknik Inform., vol. 1, no. 3, pp. 136–144, Aug. 2022, doi: 10.56211/sudo.v1i3.95.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Veronika Asri T., Khoyrul Warits, Muh. Nur Irfan (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.